Senin, 24 November 2008

Welcome to sabang island


Bau pantai dan hangatnya karang menyapa kedatangan kami, dari baliknya, kulihat landak laut malu-malu bersembunyi diantara bebatuan. Air lautnya yang bening membuatku terpesona. Ombaknya perlahan membasahi kaki-kaki kami. Inilah pantai Iboh, pantai yang elok penuh keajaiban.
Siang itu beberapa perahu nelayan bersandar di atas pasir laut. Angin perlahan menggoyang pepohonan di depan laut. Tampak dari dermaga kulihat belut laut yang panjangnya sekitar 1 meter melingkar-lingkar diantara karang-karang laut yang coklat kehitam-hitaman. That's amazing! Sekali lagi debur ombak yang sangat pelan menerjang kaki kami.
Satu, dua, tiga, cepret! Inilah bidikan kamera PowerShoot kami yang pertama. Semua senang, segala beban pekerjaan kini telah hilang.... kami benar-benar menikmati pulau ini. Liburan ini kami habiskan di ujung pulau Sabang.

Minggu, 23 November 2008

Dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau-pulau, sambung-menyambung menjadi satu, itulah Indonesia.

Dulu lagu nasional itu sering kita dengar, baik melalui televisi maupun radio. Tapi kini lagu-lagu tersebut sepertinya hilang begitu saja. Di teve, radio, atau di manapun yang sering kita dengar adalah lagu-lagu dangdut atau lagu pop, anak-anak kecil pun sudah hapal lagu-lagu ini, dan belum tentu tahu lagu nasional, betulkan?

Baiklah, saya tidak akan berbicara banyak mengenai lagu-lagu ini, tapi mungkin saya akan bercerita tentang "Monumen Nol Kilometer" di pulau Sabang. Saat menginjakkan kaki di depan pintu monumen bercat putih ini, pikiranku teringat lagu "Dari Sabang sampai Merauke".
Betapa tidak, bahwa aku kini sudah berada di monumen "Nol Kilometer" yang sebelumnya harus "ijin" ke sebuah pos penjagaan aparat. Inilah wilayah NKRI yang berbatasan dengan samudera hindia.

Lepas pandang ke arah lautan, gemuruh ombak menghampar tanpa ujung, ga ada nelayan atau kapal lewat karena gelombang lautnya yang besar menabrak karang batas pulau. Monumen "Nol Kilometer" berada di ujung Sabang yang elok dan gagah berdiri di antara hutan tropis.

Kami pun mendapat "Sertifikat Nol Kilometer", bahwa kami pernah mengunjungi perbatasan negara ini. Berarti aku sudah pernah ke sabang, kapan ya ke Merauke nyaa....

Salam buat teman-teman yang ada di photo ini, i miss yu.


Sabtu, 22 November 2008

Ini adalah pulau Rubi'ah, letaknya berhadapan dengan pantai Iboh, masih berada di pulau Sabang. Menurut penduduk setempat, pulau ini adalah tempat makam istri salah satu raja di Aceh. Meskipun kami belum singgah ke pulau terpencil ini, tapi kami sempat mendekatinya dan menikmati lekukan keindahan pulau kecil ini.

Pantai pulau Rubiah, sangat bersih dan jernih airnya, sehingga kita dapat melihat berbagai fauna laut yang berseliweran di bawah perahu yang kami tumpangi. Kedalaman laut diantara pulau Rubiah dan pantai Iboh kira-kira sekitar 15 meter. Karena saking jernih airnya, kita bisa melihat lebih dekat ke tumpukan karang yang berdiri di bawahnya.

Jika anda suka diving atau menyelam di laut ini, inilah tempatnya. Tidak sedikit wisatawan asing yang berkunjung ke pantai Iboh. Malah ada dari penduduknya yang sudah menikah dengan para wisatawan asing.

Ketika kami pulang dari tempat yang elok ini, kami sempat berbincang sebentar dengan seorang ibu asli Iboh. Katanya, anak perempuannya telah menikah dengan seorang turis Perancis, dan sekarang ia masih tinggal di negeri mode itu.

Selain Iboh, pulau Sabang juga dikelilingi oleh beberapa pulau kecil yang elok dan pantainya yang menakjubkan. Sebutlah, Gapang, ini adalah pantai yang seksi....

Kamis, 20 November 2008

this is me



Magang di BRR PRKS

(Seutui, Banda Aceh)

Bekerja adalah suatu sisi kehidupan yang harus kujaga. Barangkali, pekerjaan lebih menarik dari segalanya, boleh dikata, lebih menarik dari pasangan sendiri. Tetapi apa pun juga, keluarga adalah segalanya.

Bekerja sebagai "Pekerja Anak" di Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam sangat mengesankan bagiku. Aku telah banyak mendapatkan apa yang kuinginkan, terutama membantu anak-anak dan para penghuni hunian sementara (Huntara Bakoy) di kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar ini.

Aceh menyimpan banyak potensi. Baik dari sumber daya manusianya, yang ramah tamah dan bersahabat maupun dari kekayaan alamnya. Salah satunya adalah pulau Sabang diatas.

Thank your for Muhammadiyah and Unicef. Saya telah bisa membantu saudara-saudara saya yang berada di ujung Sumatera sana. Saya berharap mereka akan terus maju demi meningkatkan semua potensi yang ada. Salam dariku buat yang di sana, terutama mamak Aisyah dan pak geucik Bakoy.